Kupandang, kau begitu lugu,
Kau sepoi mempesona, sentuh jiwaku,
Ajakku bicara tentang rindu,
Kutahan-tahan namun tak mampu.
Bening matamu lebih dari embun, indah dari mutiara hadirkan
senyum manis.
Tuntunku ciptakan sajak kesejukan, buat sepi kian terkikis.
Di lembah kering, kaulah yang hidupkan akar kaktus,
yang durinya tak segan jauhkan rayuan iblis,
buatku sadar bahwa sanjungan untukmu adalah hal yang pantas.
Tapi, meski rasa ini semakin dalam,
Dan sayatan rindu membuatku diam,
Dari jauh, biarlah terus kupendam,
Dan takkan kubiarkan
padam.
gowa.
18 01 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar