Selasa, 27 Oktober 2015

Kepada Laila



Kupandang, kau begitu lugu,
Kau sepoi mempesona, sentuh jiwaku,
Ajakku bicara tentang rindu,
Kutahan-tahan namun tak mampu.

Bening matamu lebih dari embun, indah dari mutiara hadirkan senyum manis.
Tuntunku ciptakan sajak kesejukan, buat  sepi kian terkikis.
Di lembah kering, kaulah yang hidupkan akar kaktus,
yang durinya tak segan jauhkan rayuan iblis,
buatku sadar bahwa sanjungan untukmu adalah hal yang pantas.

Tapi, meski rasa ini semakin dalam,
Dan sayatan rindu membuatku  diam,
Dari jauh, biarlah terus kupendam,
Dan  takkan kubiarkan padam.


gowa. 18 01 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar